Rabu, 28 Maret 2012

Ny. Thompson MENGUBAH MURID YANG IMPOSSIBLE MENJADI INCREDIBLE..............!!!

Namanya Teddy Stoddard. Bagi sebagian besar guru, anak ini tampak tidak memiliki harapan. Teddy selalu duduk menggelesot di barisan depan, bajunya morat marit dan terlihat perlu dimandikan. Anak malang ini juga tidak bisa bergaul dengan anak-anak lain.
          Namun, Teddy sangat beruntung karena memiliki guru sebaik Ny.Thompson. seperti kebanyakan pengajar, Ny.Thompson selalu berkata bahwa ia memerhatikan seluruh murid dengan adil. Awalnya hal itu sangat sulit, Ny.Thompson sudah mengawasi Teddy selama satahun dan ia tidak menyukai anak ini. Bahkan, Ny.Thompson berencana untuk memberikan tanda khusus di raport Teddy dengan tinta merah besar, membuat tanda X tebal dan memberi nilai F di atas kertas laporan Teddy.
          Di sekolah tempat Ny.Thompson mengajar, ia diminta untuk melihat ulang catatan murid-muridnya di tahun sebelumnya. Ia sengaja memeriksa catatan Teddy di giliran terakhir. Namun, saat membaca catatan Teddy ia terkejut.
          Guru kelas satu Teddy menulis, Teddy adalah anak yang cemerlang dan ceria. Ia mengerjakan pekerjaannya dengan rapi dan memiliki hal-hal yang baik. Guru kelas duanya menulis, Teddy adalah murid yang sempurna, sangat disukai oleh seluruh temannya, tetapi ia terganggu karena ibunya sakit stroke dan untuk tinggal di rumah adalah suatu perjuangan bagi Teddy. Guru kelas tiganya menulis, ia mendengar kematian ibunya. Ia berusaha untuk melakukan yang terbaik, tetapi ayahnya berubah sikap dan suasana dirumahnya menjadi buruk. Guru kelas empat Teddy menulis, Teddy menjadi mundur dan tidak tertarik untuk sekolah. Ia tidak punya banyak teman dan terkadang tertidur di kelas.
          Setelah itu Ny. Thompson menyadari masalah yang dialami siswa istimewanya dan dia malu terhadap dirinya sendiri.
          Pada perayaan Thanksgiving, murid-muridnya membawa hadiah dibungkus dengan pita-pita yang indah dan kertas yang menyala, kecuali pemberian Teddy. Hadiah dari Teddy kumal bentuknya dan dibungkus dengan kertas coklat yang diambil dari tas belanja.
          Ny.Thompson dengan terharu membuka kado Teddy ditengah-tengah kado yang lain. Anak-anak mulai tertawa saat ia menemukan gelang batu yang beberapa batunya hilang, beserta sebuah botol yang berisi parfum setengahnya.
          Ny.Thompson menyuruh murid-murid yang lain diam dan menyatakan bahwa gelang pemberian Teddy sangat indah, lalu mengoleskan parfum di pergelangan tangannya.
          Setelah sekolah usai, Teddy tetap tinggal menunggu cukup lama untuk mengatakan “Ny.Thompson, hari ini wangi anda seperti ibu saya.” Setelah murid-muridnya pergi, Ny.Thompson menangis hampir selama satu jam. Dia kemudian memutuskan untuk memberikan dorongan dan perhatian khusus kepada Teddy. Melalui perhatian ini, pikiran Teddy mulai hidup. Semakin ia mendorong Teddy, semakin cepat Teddy memberikan tanggapan. Di akhir tahun, Teddy  menjadi anak terpandai di kelas dan Teddy menjadi murid kesayangannya.
          Satu tahun berlalu, Ny.Thompson menemukan sebuah surat dibawah pintu, dari Teddy. Dia mengatakan bahwa Ny.Thompson adalah guru terbaik yang pernah dimiiliki sepanjang hidupnya. Surat demi surat datang dari Teddy. Teddy menamatkan SMU dengan peringkat ketiga dikelasnya, kemudian dia lulus dari akademi dengan penghargaan tertinggi. Saat Teddy menyelesaikan gelar sarjananya, dia memutuskan untuk melanjutkan sedikit lagi. Dia mengirimkan surat bahwa Ny.Thompson tetap guru yang disukai dan paling baik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya. Kali ini, namanya sedikit lebih panjang daripada biasanya. Surat ini ditanda tangani oleh Theodore F.Stoddard,MD.
          Kisah ini tidak berakhir disini. Masih ada surat lagi pada musim semi itu. Teddy berkata bahwa ia bertemu dengan seorang gadis dan merencanakan untuk menikah. Ia mengatakan bahwa ayahnya telaah meninggal beberapa tahun yang lalu dan dia berharap Ny.Thompson bersedia duduk di kursi yang biasanya disediakan untuk ibu pengantin. Tentu saja Ny.Thompson bersedia.
          Pada hari pernikahan Teddy, Ny.Thompson mengenakan gelang batu dan memakai parfum yang sama yang diberikan Teddy. Dr.Stoddard berbisik di telinga Ny.Thompson, “Terima kasih Ny.Thompson, anda mempercayai saya. Terima kasih karena sudah membuat saya merasa begitu penting dan memperlihatkan bahwa saya dapat membuat perubahan.”
          Ny.Thompson dengan air mata berlinang, balik berbisik. Ia berkata, Teddy, semua yang kamu katakan keliru. Kamu adalah orang yang telah mengajari bahwa aku dapat membuat perubahan. Aku sungguh-sungguh tidak tahu bagaimana caranya mengajar sampai bertemu denganmu.”

“Banyak orang menyangka, kata-kata itu mati setelah diucapkan. Namun sebaliknya, kata-kata itu baru mulai hidup ketika diucapkan.”

Sumber : Mega,M. & Kania I D.2009.Aplikasi NLP dalam Pembelajaran.Bogor:CV Regina.