Sabtu, 23 Juni 2012

INDUSTRI KUE ZULAIKHA


BAB I
PENDAHULUAN
1.    LATAR BELAKANG
Industri oleh-oleh merupakan subsektor ekonomi yang sangat khas Indonesia. Di bagian dunia lainnya, jarang sekali saya melihat fenomena ini. Di Amerika Serikat, misalnya, beberapa kota besar memiliki ikon kuliner yang cukup populer. Tetapi, hampir semuanya merupakan makanan yang harus disantap di tempat. Hanya sebatas membawa makanan dari restoran ke rumah, bukan dari satu kota ke kota lain. Hal yang sama juga berlaku di Eropa. Bahkan di negara-negara Asia yang lain pun belum terlihat tradisi berbelanja oleh-oleh seperti di Indonesia.
Justru karena merupakan satu hal yang sangat khas, mestinya sektor bisnis oleh-oleh ini harus dipikirkan lagi secara selangkah ke depan, khususnya untuk memberi kemudahan bagi konsumen yang pada gilirannya pasti akan menggelembungkan nilai ekonominya. Bayangkan bila setiap penumpang pesawat terbang menenteng satu kemasan oleh-oleh dari setiap bandara pemberangkatan,maka nilai ekonomi baru yang dapat dibangkitkan pastilah besar. Apalagi bila dipikirkan pula sistem produksinya secara bertingkat agar menguntungkan para pelaku ekonomi golongan kecil dan menengah. Ekonomi rakyat di bidang kuliner adalah kekuatan masyarakat Indonesia sejak dulu.
Selai itu sangat perlu pula dipertimbangkan kemasan serta usia produk. Alangkah kecewanya kita bila membawa kue bolu maupun bika ambon yang ternyata sudah basi ketika tiba di rumah. Berbagai jenis kue basah juga cukup rentan terhadap waktu, sehingga perlu ditangani secara khusus.
Agar semua tujuan tersebut dapat berjalan dengan baik, maka sangat diperlukan suatu rencana ataupun program yang dapat mengembangkan industri oleh-oleh yang dalam hal ini adalah industri kue Zulaikha.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.    PENGERTIAN INDUSTRI
Istilah industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Dewasa ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
Pengertian Definisi Industri menurut Sukirno adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok.Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya.
Dalam pengertian yang sempit, industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan. Sedangkan barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.
2.    KUE BOLU DAN TART
Bolu atau kue bolu adalah kue berbahan dasar tepung (umumnya tepung terigu), gula, dan telur. Kue bolu dan cake umumnya dimatangkan dengan cara dipanggang di dalam oven, walaupun ada juga bolu yang dikukus, misalnya: bolu kukus atau brownies kukus. Cake yang dihias dengan lapisan (icing) dari krim mentega (buttercream), fondant, atau marzipan disebut kue tart (kue tarcis).
Kue tart atau kue tanpa hiasan digunakan sebagai makanan penutup atau hidangan istimewa resepsi pernikahan atau pesta ulang tahun. Dalam resepsi pernikahan ala Barat dan pesta ulang tahun, upacara pemotongan kue tart merupakan salah satu acara.
Kue atau cake berukuran besar dengan bentuk persegi empat atau bundar dimaksudkan untuk dipotong-potong ketika dijual atau disajikan. Kue bolu yang digulung dan berisi krim mentega atau selai disebut bolu gulung. Berbagai macam puding juga menggunakan bahan dasar potongan kue bolu yang diletakkan di dasar loyang sebelum disiram dengan agar-agar.

3.    BIKA AMBON
Bika ambon merupakan kue berwarna kuning dengan tekstur yang legit tetapi berlubang-lubang. Namanya bika ambon, tetapi terkenal di Medan, Sumatera Utara dan tak satu orang Ambon pun yang berjualan bika. Asal muasal Bika Ambon tidak diketahui jelas. Meskipun namanya mengandung kata Ambon, Bika Ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan.
Kue Bika Ambon diyakini memang dibawa dari Ambon, namun bagaimana sejarahnya hingga kini masih banyak yang belum mengetahuinya. Sedikitl informasi mengenai bika itu ada di buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman. Di dalam buku itu disebutkan, salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner. Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan orang Portugis kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika. Akan tetapi, bagaimana kue itu dibawa atau diperkenalkan orang Ambon ke Medan, lagi-lagi tidak ada orang yang bisa menjelaskan.

Pada masa 1980-an, tempat khusus penjualan bika ambon muncul di Jalan Majapahit. Dari satu penjual kemudian banyak orang mendirikan bisnis bika di tempat itu. Bika makin dikenal sebagai oleh-oleh khas Medan seiring dengan kemajuan sektor pariwisata. Orang makin mengenal Medan dengan ciri khas bika sebagai buah tangan. Akan tetapi, tetap saja informasi tentang asal-usul bika itu masih gelap. Salah satu yang mungkin bisa membantu memastikan riwayat makanan itu adalah mengaitkan nama Ambon itu sendiri, seperti pada penyebutan sejumlah tempat ataupun kelompok orang tertentu.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.    HASIL
Toko kue Zulaikha didirikan oleh Hajjah Mariana pada tanggal 6 Agustus 2003 dengan modal sekitar Rp 10 juta. Dengan modal itulah lalu ia mulai memproduksi dan menjual kue bikanya di gerai depan rumahnya. Awalnya Hajjah Mariana adalah asisten apoteker di sebuah perusahaan farmasi. Namun setelah 35 tahun bekerja, ia mulai memikirkan bidang lain untuk ditekuninya pada saat ia pensiun dan akhirnya memutuskan untuk membuka toko kue yang diberi nama Zulaikha. Nama Zulaikha sendiri diadopsi dari nama anak perempuan satu-satunya, Ira Zulaikha Ray. Hajjah Mariana memutuskan membuka usahanya di kediamannya di Jalan Mojopahit Medan. Sudah 20 tahun lebih, jalan tersebut digunakan sebagai tempat penjualan bika Ambon. Ada sekitar puluhan gerai bika Ambon di sepanjang jalan Mojopahit.
Bika Ambon hasil produksi Zulaikha saat ini merupakan salah satu bika yang paling dicari pembeli. Dalam kurun waktu enam tahun, bika Ambon-nya hasil produksi toko kuenya sudah ramai dikunjungi masyarakat kota Medan maupun masyarakat luar kota bahkan kadang kala dari luar negeri, seperti Malaysia yang hendak menjadikan bika Ambon sebagai buah tangan. Bahkan toko kue tersebut pernah kedatangan satu truk tentara pada pukul satu dini hari, mereka memborong semua kue bikanya. Para tentara yang akan pulang ke Pekan Baru tersebut merasa berat hati jika pulang tanpa membawa kue bika ambon Zulaikha sebagai oleh-olehnya.
            Nastar  juga menjadi kue primadona di Zulaikha. Toko kue yang satu ini merupakan salah satu tempat favorit yang dijadikan tempat untuk mencari oleh-oleh khas Medan. Hampir sepanjang hari keramaian pembeli selalu tampak terlihat di toko Zulaikha. Saat ini toko kue Zulaikha telah memiliki dua buah gerai yang letaknya cukup berdekatan yakni di jalan Majapahit 62 dan 96 Medan
            Dulu sebelum ada toko Zulaikha, pengusaha bika Ambon yang dominan adalah warga Tionghoa. Toko-toko bika Ambon tersebar di sepanjang Jl. Majapahit daerah Petisah. Sekarang, pembeli lebih membanjiri toko Zulaikha. Mungkin karena lebih enak, mungkin karena pengusahanya berlabel haji, atau mungkin bika Ambon di kedua toko ini yang "berlabel halal", dan dipercaya. Karna makanan atau jajanan, tentu tidak lepas dari cara dan bahan pembuatannya. Apalagi salah satu bahan pokok bika adalah tuak kelapa, ataupun, alternatifnya, nira. Semula, bika ambon merupakan makanan tradisional orang China di Medan. Namun karena kelezatannya, membuat kue ini disukai oleh masyarakat umum dan melambung sebagai komoditi bisnis.
            Mariani saat ini telah mempekerjakan sekitar 100 orang karyawan dengan menyiapkan lokasi khusus bagi tempat tinggal para karyawannya. Jadi para karyawan disini disediakan rumah tempat tinggal, dengan fasilitas makan 3 kali sehari, tunjangan kesehatan,dan peralatan toiletries yang ditanggung olehnya.
         Di samping bika standar yang berwarna kuning, Zulaikha juga mengembangkan berbagai variasi seperti bika berwarna hijau yang beraroma daun pandan. Tidak saja bika, di Zulaikha kita dapat menemukan brownies, lapis legit, nastar, bolu gulung, markisa, kopi, manisan jambu biji, tengteng, dan sebagainya.
            Karena begitu banyak peminat dari kue nastar yang berbahan dasar nenas ini, sehingga kue ini, tidak hanya disediakan ketika menjelang Lebaran saja. Tapi jika pembeli datang di hari biasa, maka olehan kue dengan citarasa manis tersebut juga dapat ditemukan. Selain nastar aneka kue kering lain yang tidak kalah enaknya juga tersedia di tempat itu, antara lain Corn Flakes dengan tampilan kacang mode yang disiram dengan coklat di atasnya ditawarkan dengan harga Rp 50.000, sedangkan kue salju, bangkit keju, pandan,skipy, lidah kucing, almond kukis, abon, Sweet Corn Cookies, sagon bakar, dan caramel rice krisipys di pasarkan dengan harga Rp 58.000, dan terakhir untuk nastar yang dikombinasi dengan keju atau polos tanpa keju di atasnya dapat dibawa pulang dengan membayar mulai dari Rp 58.000 sampai Rp 60.000.
            Berdasarkan pemaparan diatas dapat terilihat bahwa industri kue Zulaikha jika diklasifikasikan berdasarkan jumlah tenaga kerjanya, maka industri kue Zulaikha dapat di golongkan menjadi industri sedang karena jumlah tenaga kerjanya yaitu 100 orang. Dilihat dari penggolongan industri menurut pengelolaannya maka industri kue Zuaikha tersebut dapat digolongkan kedalam industri rakyat karena sepenuhnya dijalankan oleh rakyat. Kemudian jika dilihat dari hasil produksinya industri ini dapat digolongkan kedalam industri ringan karena industri ini menghasilkan barang jadi yang langsung dipakai oleh masyarakat yaitu kue.

2.    PEMBAHASAN
            Toko kue Zulaikha sudah cukup terkenal. Ini disebabkan oleh beberapa hal yang akan dibahas pada bagian ini. Salah satu kiat sukses usahanya adalah selalu mendengar masukan dari pelanggan dan pandai membaca kemauan pasar.  Ibu Hajjah Mariani, Istri dari Ismeth Fuad Rangkuty Al-Haj menyatakan bika ambon buatannya kaya akan rasa dengan tujuh varian yaitu bika ambon biasa, pandan, mocca, durian, keju, durian keju, dan pandan keju yang dapat menggugah selera dan mencegah kebosanan pembeli dengan rasa yang itu-itu saja.
            Menurut Ika Zulaikha, lonjakan terjadi sejak tiga hari sebelum hari raya hingga sepekan seseudahnya. Bahkan pembeli pun dijatah. Setiap orang hanya boleh membeli dua bika ambon dan satu lapis legit. Pada tahun 2005, Mariani membuka toko keduanya, yang juga bertempat di Jalan Mojopahit. Toko ini dikelola oleh anaknya, Ika Zulaikha bersama suaminya.
A.  Keunggulan Bika Ambon
Keunggulan kue bika ambon Zulaikha dibanding dengan yang lain yaitu halal, kuenya selalu baru, lembut dan tidak keras. Menurut Mariani, meski bahan bakunya sama dengan kue bika merek lain, tapi rasanya beda. Ada resep khusus agar orang tidak merasa enek saat makan kue bika buatan saya.
Air nira yang digunakan dalam kue bika Zulaikha, kata Mariani adalah air nira kelapa yang baru diambil dari pohon. Aman dan halal karena tidak memabukkan. Setiap hari, Mariani mengaku bisa menghabiskan 200 liter air nira yang dikirim dari kawasan-kawasan pesisir kota Medan. Selain itu, bahan-bahan seperti ketan, gula, dan lainnya, selalu menggunakan produk-produk yang sudah mendapatkan sertifikat halal. Tak heran, bika ambon Zulaikha pun sudah memiliki sertifikat halal dari LPPOM MUI. Hingga saat ini, Mariani mengaku usahanya belum pernah merugi. Bahkan, penjualannya selalu meningkat.
B.  Omset
Ibu Hajjah Mariani yang ramah ini mengatakan bahwa kalau pada hari biasa, usaha bika Ambon-nya masing-masing dapat menjual lebih dari 500 kotak, bahkan bisa sampai 1.000 kotak untuk hari-hari libur ataupun menjelang hari besar. Harga kue bika ambon Zulaikha bervariasi dan cukup terjangkau. Ada tiga macam Bika Ambon yang diproduksi yaitu rasa keju, pandan, dan standar. Masing-masing dalam tiga ukuran juga: kecil (Rp 35.000,-), medium (Rp 50.000,-) dan besar (Rp 65.000,-). Kalau dipotong mungkin bisa dapat 15 irisan untuk yang kecil dan 40 irisan untuk yang besar.
Itu belum termasuk kue lapis legit, manisan jambu, markisa, madu, kopi, dan lainnya yang dititipkan di tokonya. Meski di antara produsen bika ambon di Medan sudah ada yang membuka cabang di kota lain, tetapi Mariani tidak mau dan tidak akan membuka cabang di luar kota Medan, karena ini adalah oleh-oleh khas Medan.
C.  Servis untuk Konsumen
Menurut Ibu Hajjah Mariani, agar menarik perhatian pembeli, ia mengemas bika ambonnya dalam dus yang didesain secara menarik dan rapi, sehingga mudah dibawa dalam perjalanan. Ia pun selalu memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya. Untuk memanjakan konsumen, Ibu Hajjah Mariani pun gemar membuat terobosan. Seperti menghadirkan variasi rasa baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti variasi rasa dari bika ambon.
Suasana disini lumayan menyamankan, pintu masuk dan pintu keluar dibedakan sehingga tidak terjadi kemacetan dan penuh sesak konsumen. Di pintu masuk biasanya ada pelayan yang menyambut dan bertanya kepada kita mau memesan ata membeli apa, ada juga pelayan yang menawarkan sirup markisa, blueberry dan aneka sirup lainnya. Semua pegawainya berbaju muslim dan yang perempuan bahkan memakai jilbab.
Disini juga tersedia tester aneka jenis bika ambon, seperti bika ambon original, pandan ada juga tester untuk lapis legit rasa original, strawberry, blueberry, coklat dan lainnya. Aneka oleh-oleh tersedia disini dan dikelompokkan di tempat-tempat tertentu, ada etalase untuk brownies, bolu gulung, aneka keripik, aneka manisan, khusus untuk Bika Ambon dan Lapis Legit ada pelayan di meja tersendiri di area tengah. Yang terpenting adalah kepuasan pelanggan. Prinsipnya keuntungan yang diperoleh tidak hanya untuk hari ini. Jadi servis kepada pelanggan harus bagus supaya pelanggan setia.
Untuk mekanisme pembelian pembeli hanya tinggal mengambil apa saja yang ingin dibeli, kemudian semua pembayaran diarahkan ke kasir di pintu keluar, ada dua orang kasir yang selalu sedia disana. Karena banyaknya artis ataupun orang terkenal yang mampir dan singgah ditoko kue Zulaikha ini untuk membeli Oleh-Oleh, dinding-dindingpun tak cukup lagi menampung foto-foto pajangan disini.
Karena Zulaikha adalah toko oleh-oleh maka yang paling dicari orang yaitu Bika Ambon yang memang khas dari medan. Kalau ingin membeli Bika Ambon disini jangan sampai lewat jam 5, karena mungkin akan kehabisan.

Dari berbagai sumber......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar